Sabtu, 14 Oktober 2017

TEKNIK MENYUSUN CERAMAH, KHOTBA, DAN PIDATO saldi gamster iain palu

TEKNIK MENYUSUN CERAMAH, KHOTBA, DAN PIDATO saldi gamster iain palu



KATA PENGANTAR
Asaalamualaikum   warahmatulahi   wabarakatu
            Puji  syukur  kehadirat  Allah  Swt  atas   rahmat  dan  karunia-Nya  kami  dapat  menyelesaikan makala ini dengan cara dikemas dan disajikan dengan format dan  pengetahuan  yang   penuh  manfaat,  makala  ini  berjudul  Teknik Menyusun Ceramah, Khotba, Dan Pidato” adapun  maksud  dan  tujuan    makala  ini  ialah  untuk memenuhi  sala satu  tugas  mata  kuliah.
  selain  itu  penulis  berharap  semoga  makala  ini   bisa   bermanfaat  untuk   pembacanya.
                         Wasalamu’alaikum   warahmatullahi   wabarakatuh.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... .... ii
POKOK PEMBAHASAN.................................................................................. .... iii
BAB I : PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.  Latar belakang ...................................................................................................... 1
B.  Rumusan masalah ................................................................................................. 1
C.  Tujuan penulisan .................................................................................................. 1
BAB II : PEMBAHASAN...................................................................................... 2
A.  Pengertian ceramah khotba dan pidato................................................................. 2
B.  Teknik menyusun ceramah, khotba, dan pidato............................................... .... 2
BAB III : PENUTUP..........................................................................................      11
A.  Kesimpulan ....................................................................................................      11
B.  Saran ..............................................................................................................      11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ .... 12
 

MAKALAH
TEKNIK MENYUSUN CERAMAH, KHOTBA, DAN PIDATO

Mata Kuliah
Teori Dan Prektik Dakwah
 Di Susun Oleh
 Nama               : Moh. Saldi
    
                              
                                                                                                                                                                      
Fakultas         : Tarbiyah
Jurusan          : PAI (8)kk
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALU
PRODI. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar belakang
            Dierah sekarang banyak sekali media untuk menyampaikan dakwahh baik melalui media moderan dan non moderen.
            Dengan berkembangnya metode dakwah di era sekarang ini membuat para khalak menjadi giat untuk mempelajari metode dakwah dengan benar.
            Kerena itu makalah ini membahas tentang teknik penyusunan dakwah secara benar. Baik dakwah seperti cerama, khutba, dan pidato semuanya disajikan seca sistematis. Agar bisa bermanfaat untuk kita semua.
B.  Rumusan masalah
1.    Apa Pengertian ceramah khotba dan pidato?
2.    Bagaimana Teknik penyusunan ceramah khotba dan pidato?
C.  Tujuan
1.    Untuk mengetahui Pengertian ceramah khotba dan pidato!
2.    Untuk mengetahui Teknik penyusunan ceramah khotba dan pidato!
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian ceramah khotba dan pidato
1.    Ceramah
            Ceramah merupakan pembicara menyampaikan gagasannya kepada pihak lain dan tidak memerlukan reaksi sesaat dalam bentuk bicara yang berupa tanggapan atau respon.
2.    Khotbah
            adalah pidato lisan yang dibuat oleh seorang nabi atau anggota ulama mengenai hal-hal alkitabiah, teologis, agama atau moral, biasanya memegang perilaku kepercayaan, hukum atau manusia dalam konteks sekarang atau masa lalu.
3.    Pidato
            adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak.
B.  Teknik menyusun  ceramah, khotba, dan pidato
1.    Teknik menyusun cerama
            disusun secara sistematis sesuai dengan materi yang kita kehendaki, Secara umum ada pun teknik penyusunannya adalah Pendahuluan, Isi, Penutup.
a.    Pendahuluan
            dengan muqaddimah atau pembukaan yang sesingkat mungkin
contoh:

 
اَلْحَمْدُ ِللهِ الْمَلِكِ الْحَقِّ الْمُبِيْنِ، الَّذِي حَبَانَا بِالْإِيْمَانِ واليقينِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد،ٍ خَاتَمِ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِين، وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِيِن، وَأَصْحَابِهِ الأَخْيَارِ أَجْمَعِين، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ
Artinya:
Segala puji bagi Allah, al-Malik Al-Haqq, Al-Mubin, yang memberikan kita iman dan keyakinan. Ya Allah, limpahkan shalawat pada pemimpin kami Muhammad, penutup para nabi dan rasul, dan begitu pula pada keluarganya yang baik, kepada para sahabat piluhan, dan yang mengikuti mereka dengan penuh ihsan hingga hari kiamat.
b.    Isi
            Isi yang akan diceramahkan adalah merupakan yang terpenting dari segala kegiatan dalam ceramah, untuk mencapai sasaran yang kita targetkan dalam ceramah tersebut, maka perlu kita membuat alasan-alasan yang masuk akal dengan materi yang diceramahkan, sehingga kita dapat memotivasi dan menyakinkan audience. K
c.    penutup
            kita tekankan lagi isi-isi ceramah yang terpenting, kemudian kita rangkumkan kepada suatu kesimpulan isi daripada ceramah, Dan memberi salam
            Adapun ajaran dalam al-qur’an dalam bercerama yaitu Tidak boleh menghina/memaki/mengejek agama lain dan selayaknya kita saling harga menghargai walaupun berbeda agama.
2.    Teknik menyusun khutba
            secara singkat, beberapa cara yang harus dilakukan dalam menyusun naskah khutbah, antara lain:
a.    Mengawali tulisan dengan muqaddimah atau pembukaan yang sesingkat mungkin. Hindari mukaddimah yang terlalu panjang dan bertele-tele, sehingga membosankan para jama’ah.
Contoh:
Artinya:
[Sesungguhnya, segala puji bagi Allah]
[kami memuji-Nya dan kami memohon pertolongan dan ampunan-Nya]
[Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kami]
[dan dari kejahatan amal perbuatan kami]
[Barangsiapa yang Allah berikan petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya]
[dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberikan petunjuk kepadanya]
[Dan aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah]
[Maha Esa Dia dan tidak ada sekutu bagi-Nya]
[dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya]
[Ya Allah, limpahkan rahmat kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam]
wa 'ala alihi
[dan kepada keluarganya]
[dan para sahabatnya]
[dan orang-orang yang istiqomah mengikutnya hingga hari akhir]
[Dan Allah Yang Maha Tinggi berfirman dalam kitabNya yang mulia]
[Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya]
[dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam [Juga]:
[Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri]
[dan dari padanya Allah menciptakan isterinya / pasangannya]
[dan dari pada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak]
[Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mem-pergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain,dan (peliharalah) hubungan silaturrahim]
[Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu]
[Juga]:
[Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar]
[niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu]
[dan mengampuni bagimu dosa-dosamu]
[Dan barangsiapa menta’ati Allah dan Rasul-Nya]
[maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar]
[adapun selanjutnya]
b.    Mengawali tulisan dengan kalimat-kalimat yang langsung menarik perhatian para pembaca. Hal ini bisa dilakukan misalnya dengan mengangkat tema-tema yang sedang aktual dalam halaman surat kabar dan majalah.
c.    Mengawali materi tulisan dengan ilustrasi-ilustrasi yang menarik dari contoh-contoh kehidupan nabi, sahabat, para wali, orang yang shalih, kaum sufi dan sebagainya. Setelah itu kita sertakan message atau pesan yang ingin kita paketkan dalam tulisan tersebut. Message dikemas sedemikian rupa, dengan cara yang halus, sehingga masuk ke dalam kalbu pembaca.
d.   Mengawali tulisan dengan kalimat-kalimat yang bernada pertanyaan-pertanyaan? Contoh kalimat seperti ini banyak dijumpai dalam al-Qur’an dan al-Sunnah. Misalnya dalam al-Qur’an disebutkan : “Adakah kamu hadir ketika Ya’kub kedatangan (tanda-tanda) maut ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhan dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Isma’il dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami tunduk patuh kepada-Nya”. (QS. Al-baqarah, 2:133).
e.    Mengisi materi naskah dengan contoh yang hidup dalam peristiwa yang terjadi sehari-hari di tengah masyarakat.
f.     Mengawali materi tulisan dengan contoh-contoh yang mengharumkan dan mengesankan dari kisah-kisah para nabi, rasul, sahabat, para wali dan sebagainya.[1]
g.    Setelah memulai khutbah yang kedua mengucapkan dengan hamdalah dan pujian kepadaNya dan doa sampai selesai.[2]
Contoh:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وسَلّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ، وَعَنْ أَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِيْنَ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنْ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْمًا.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَ كُلاًّ مِنَّا لِسَانًا صَادِقًا ذَاكِرًا، وَقَلْبًا خَاشِعًا مُنِيْبًا، وَعَمَلاً صَالِحًا زَاكِيًا، وَعِلْمًا نَافِعًا رَافِعًا، وَإِيْمَانًا رَاسِخًا ثَابِتًا، وَيَقِيْنًا صَادِقًا خَالِصًا، وَرِزْقًا حَلاَلاًَ طَيِّبًا وَاسِعًا، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ رَبَّنَا احْفَظْ أَوْطَانَنَا وَأَعِزَّ سُلْطَانَنَا وَأَيِّدْهُ بِالْحَقِّ وَأَيِّدْ بِهِ الْحَقَّ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
اللَّهُمَّ رَبَّنَا اسْقِنَا مِنْ فَيْضِكَ الْمِدْرَارِ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الذَّاكِرِيْنَ لَكَ في اللَيْلِ وَالنَّهَارِ، الْمُسْتَغْفِرِيْنَ لَكَ بِالْعَشِيِّ وَالأَسْحَارِ
اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ.
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
3.    Teknik penyusunan pidato
            Berpidato merupakan sebuah skil yang tidak semua orang bisa. seseorang untuk bisa berpidato diperlukan latihan yang berulang. Ada pun lanka-langkanya adalah
a.    Menentukan Tema
            Tema adalah materi pidato yang harus dipilih sebelum membuat naskah pidato. Contoh tema : religius, lingkungan, masyarakat, sosial, pendidikan, dl
b.    Menentukan Lama Pidato
       Tentukan berapa lama waktumu untuk berpidato nanti.
c.    Susun Kerangka Pidato
       Kerangka diurutkan sedemikian rupa,  antara lain:
1.    Pembuka Salam
            pembuka berisi sapaan kepada yang hadir dalam acara tersebut dimulai dari yang paling tinggi kedudukannya hingga yang paling rendah secara berurutan.
2.    Pendahuluan Pendahuluan
            berisi ucapan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa.
3.    Isi Pokok
            Isi pokok berisi dari inti pidato tersebut.
4.    Simpulan
       Simpulan berisi dari kesimpulan inti pidato tersebut
5.    Harapan- Harapan
            Harapan-harapan berisi dampak positif yang diharapkan terjadi pada pendengar pidato setelah mendengar pidato tersebut.
6.    Penutup
       Berisi ucapan terima kasih, meminta maaf, dan salam penutup.[3]
BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
            Ceramah merupakan pembicara menyampaikan gagasannya kepada pihak lain dan tidak memerlukan reaksi sesaat dalam bentuk bicara yang berupa tanggapan atau respon.
            Khotbah adalah pidato lisan yang dibuat oleh seorang nabi atau anggota ulama mengenai hal-hal alkitabiah, teologis, agama atau moral, biasanya memegang perilaku kepercayaan, hukum atau manusia dalam konteks sekarang atau masa lalu.
            Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak.
            teknik penyusunannya cerama adalah Pendahuluan, Isi, Penutup.
            Teknik menyusun khutba Mengawali tulisan dengan muqaddimah, Mengawali tulisan dengan kalimat-kalimat yang langsung menarik perhatian para pembaca. khutbah yang kedua mengucapkan dengan hamdalah dan pujian kepadaNya dan doa sampai selesai.
            Teknik penyusunan pidato Menentukan Tema, Pembuka Salam, Pendahuluan Pendahuluan, Isi Pokok, Simpulan, Harapan- Harapan, Penutup.
B.  Saran
            Apabila dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekeliruan mohon kritik dan saranya agar makalah ini bisa sempurna dan bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
                http://darmi-ar.blogspot.co.id/2008/05/teknik-penulisan-naskah-khutbah.html
            http://arminarekabekasi.blogspot.co.id/2013/10/rukun-tatacara-dan-contoh-ceramah.html


                [1] http://darmi-ar.blogspot.co.id/2008/05/teknik-penulisan-naskah-khutbah.html
                [2] http://arminarekabekasi.blogspot.co.id/2013/10/rukun-tatacara-dan-contoh-ceramah.html