TEKNIK MENYUSUN CERAMAH, KHOTBA, DAN PIDATO saldi gamster iain palu
KATA PENGANTAR
Asaalamualaikum warahmatulahi wabarakatu
Puji syukur
kehadirat Allah Swt
atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makala ini dengan cara dikemas dan disajikan dengan format
dan pengetahuan yang
penuh manfaat, makala
ini berjudul “Teknik
Menyusun Ceramah, Khotba, Dan Pidato” adapun maksud
dan tujuan makala
ini ialah untuk memenuhi sala satu
tugas mata kuliah.
selain itu
penulis berharap semoga
makala ini bisa
bermanfaat untuk pembacanya.
Wasalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
........................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... .... ii
POKOK PEMBAHASAN.................................................................................. .... iii
BAB I : PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan penulisan .................................................................................................. 1
BAB II : PEMBAHASAN...................................................................................... 2
A. Pengertian
ceramah khotba dan pidato................................................................. 2
B. Teknik
menyusun ceramah, khotba, dan pidato............................................... .... 2
BAB III
: PENUTUP.......................................................................................... 11
A. Kesimpulan .................................................................................................... 11
B. Saran .............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ .... 12
TEKNIK MENYUSUN CERAMAH, KHOTBA, DAN PIDATO
Mata Kuliah
Teori Dan Prektik Dakwah
Di Susun Oleh
Nama : Moh. Saldi
Fakultas :
Tarbiyah
Jurusan : PAI (8)kk
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI PALU
PRODI.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
TAHUN
AKADEMIK 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Dierah sekarang banyak sekali media untuk menyampaikan dakwahh
baik melalui media moderan dan non moderen.
Dengan berkembangnya metode dakwah di era sekarang ini membuat
para khalak menjadi giat untuk mempelajari metode dakwah dengan benar.
Kerena itu makalah ini membahas tentang teknik penyusunan
dakwah secara benar. Baik dakwah seperti cerama, khutba, dan pidato semuanya
disajikan seca sistematis. Agar bisa bermanfaat untuk kita semua.
B.
Rumusan
masalah
1. Apa
Pengertian ceramah khotba dan pidato?
2. Bagaimana
Teknik penyusunan ceramah khotba dan pidato?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui Pengertian ceramah khotba dan pidato!
2. Untuk
mengetahui Teknik penyusunan ceramah khotba dan pidato!
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
ceramah khotba dan pidato
1.
Ceramah
Ceramah merupakan pembicara
menyampaikan gagasannya kepada pihak lain dan tidak memerlukan reaksi sesaat
dalam bentuk bicara yang berupa tanggapan atau respon.
2.
Khotbah
adalah
pidato lisan yang dibuat oleh seorang nabi atau anggota ulama mengenai hal-hal
alkitabiah, teologis, agama atau moral, biasanya memegang perilaku kepercayaan,
hukum atau manusia dalam konteks sekarang atau masa lalu.
3.
Pidato
adalah suatu ucapan dengan susunan
yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak.
B.
Teknik
menyusun ceramah, khotba, dan pidato
1.
Teknik
menyusun cerama
disusun
secara sistematis sesuai dengan materi yang kita kehendaki, Secara umum ada pun
teknik penyusunannya adalah Pendahuluan, Isi, Penutup.
a. Pendahuluan
dengan
muqaddimah atau pembukaan yang sesingkat mungkin
contoh:
اَلْحَمْدُ ِللهِ الْمَلِكِ الْحَقِّ الْمُبِيْنِ،
الَّذِي حَبَانَا بِالْإِيْمَانِ واليقينِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّد،ٍ خَاتَمِ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِين، وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِيِن، وَأَصْحَابِهِ
الأَخْيَارِ أَجْمَعِين، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
أَمَّا بَعْدُ
Artinya:
Segala
puji bagi Allah, al-Malik Al-Haqq, Al-Mubin, yang memberikan kita iman dan
keyakinan. Ya Allah, limpahkan shalawat pada pemimpin kami Muhammad, penutup
para nabi dan rasul, dan begitu pula pada keluarganya yang baik, kepada para
sahabat piluhan, dan yang mengikuti mereka dengan penuh ihsan hingga hari
kiamat.
b. Isi
Isi yang akan diceramahkan adalah
merupakan yang terpenting dari segala kegiatan dalam ceramah, untuk mencapai
sasaran yang kita targetkan dalam ceramah tersebut, maka perlu kita membuat
alasan-alasan yang masuk akal dengan materi yang diceramahkan, sehingga kita
dapat memotivasi dan menyakinkan audience. K
c. penutup
kita tekankan
lagi isi-isi ceramah yang terpenting, kemudian kita rangkumkan kepada suatu
kesimpulan isi daripada ceramah, Dan memberi salam
Adapun ajaran dalam al-qur’an dalam bercerama yaitu Tidak boleh menghina/memaki/mengejek
agama lain dan selayaknya kita saling harga menghargai walaupun berbeda agama.
2.
Teknik menyusun khutba
secara singkat,
beberapa cara yang harus dilakukan dalam menyusun naskah khutbah, antara lain:
a. Mengawali
tulisan dengan muqaddimah atau pembukaan yang sesingkat mungkin. Hindari mukaddimah
yang terlalu panjang dan bertele-tele, sehingga membosankan para jama’ah.
Contoh:
Artinya:
[Sesungguhnya, segala puji bagi Allah]
[kami memuji-Nya dan kami memohon pertolongan dan ampunan-Nya]
[Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kami]
[dan dari kejahatan amal perbuatan kami]
[Barangsiapa yang Allah berikan petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya]
[dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberikan petunjuk kepadanya]
[Dan aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah]
[Maha Esa Dia dan tidak ada sekutu bagi-Nya]
[dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya]
[Ya Allah, limpahkan rahmat kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam]
wa 'ala alihi
[dan kepada keluarganya]
[dan para sahabatnya]
[dan orang-orang yang istiqomah mengikutnya hingga hari akhir]
[Dan Allah Yang Maha Tinggi berfirman dalam kitabNya yang mulia]
[Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya]
[dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam [Juga]:
[Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri]
[dan dari padanya Allah menciptakan isterinya / pasangannya]
[dan dari pada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak]
[Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mem-pergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain,dan (peliharalah) hubungan silaturrahim]
[Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu]
[Juga]:
[Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar]
[niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu]
[dan mengampuni bagimu dosa-dosamu]
[Dan barangsiapa menta’ati Allah dan Rasul-Nya]
[maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar]
[adapun selanjutnya]
[kami memuji-Nya dan kami memohon pertolongan dan ampunan-Nya]
[Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kami]
[dan dari kejahatan amal perbuatan kami]
[Barangsiapa yang Allah berikan petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya]
[dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberikan petunjuk kepadanya]
[Dan aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah]
[Maha Esa Dia dan tidak ada sekutu bagi-Nya]
[dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya]
[Ya Allah, limpahkan rahmat kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam]
wa 'ala alihi
[dan kepada keluarganya]
[dan para sahabatnya]
[dan orang-orang yang istiqomah mengikutnya hingga hari akhir]
[Dan Allah Yang Maha Tinggi berfirman dalam kitabNya yang mulia]
[Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya]
[dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam [Juga]:
[Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri]
[dan dari padanya Allah menciptakan isterinya / pasangannya]
[dan dari pada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak]
[Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mem-pergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain,dan (peliharalah) hubungan silaturrahim]
[Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu]
[Juga]:
[Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar]
[niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu]
[dan mengampuni bagimu dosa-dosamu]
[Dan barangsiapa menta’ati Allah dan Rasul-Nya]
[maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar]
[adapun selanjutnya]
b. Mengawali
tulisan dengan kalimat-kalimat yang langsung menarik perhatian para pembaca.
Hal ini bisa dilakukan misalnya dengan mengangkat tema-tema yang sedang aktual
dalam halaman surat kabar dan majalah.
c. Mengawali
materi tulisan dengan ilustrasi-ilustrasi yang menarik dari contoh-contoh
kehidupan nabi, sahabat, para wali, orang yang shalih, kaum sufi dan
sebagainya. Setelah itu kita sertakan message
atau pesan yang ingin kita paketkan dalam tulisan tersebut. Message dikemas sedemikian rupa, dengan
cara yang halus, sehingga masuk ke dalam kalbu pembaca.
d. Mengawali
tulisan dengan kalimat-kalimat yang bernada pertanyaan-pertanyaan? Contoh
kalimat seperti ini banyak dijumpai dalam al-Qur’an dan al-Sunnah. Misalnya
dalam al-Qur’an disebutkan : “Adakah kamu hadir ketika Ya’kub kedatangan
(tanda-tanda) maut ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah
sepeninggalku?” Mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhan dan Tuhan nenek
moyangmu, Ibrahim, Isma’il dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami
tunduk patuh kepada-Nya”. (QS. Al-baqarah, 2:133).
e. Mengisi materi
naskah dengan contoh yang hidup dalam peristiwa yang terjadi sehari-hari di
tengah masyarakat.
f. Mengawali
materi tulisan dengan contoh-contoh yang mengharumkan dan mengesankan dari
kisah-kisah para nabi, rasul, sahabat, para wali dan sebagainya.[1]
g. Setelah
memulai khutbah yang kedua mengucapkan dengan hamdalah dan pujian kepadaNya dan
doa sampai selesai.[2]
Contoh:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وسَلّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ، وَعَنْ أَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِيْنَ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنْ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْمًا.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَ كُلاًّ مِنَّا لِسَانًا صَادِقًا ذَاكِرًا، وَقَلْبًا خَاشِعًا مُنِيْبًا، وَعَمَلاً صَالِحًا زَاكِيًا، وَعِلْمًا نَافِعًا رَافِعًا، وَإِيْمَانًا رَاسِخًا ثَابِتًا، وَيَقِيْنًا صَادِقًا خَالِصًا، وَرِزْقًا حَلاَلاًَ طَيِّبًا وَاسِعًا، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ رَبَّنَا احْفَظْ أَوْطَانَنَا وَأَعِزَّ سُلْطَانَنَا وَأَيِّدْهُ بِالْحَقِّ وَأَيِّدْ بِهِ الْحَقَّ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
اللَّهُمَّ رَبَّنَا اسْقِنَا مِنْ فَيْضِكَ الْمِدْرَارِ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الذَّاكِرِيْنَ لَكَ في اللَيْلِ وَالنَّهَارِ، الْمُسْتَغْفِرِيْنَ لَكَ بِالْعَشِيِّ وَالأَسْحَارِ
اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ.
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
3.
Teknik
penyusunan pidato
Berpidato merupakan sebuah skil yang tidak semua orang
bisa. seseorang untuk bisa berpidato diperlukan latihan yang berulang. Ada pun lanka-langkanya
adalah
a. Menentukan Tema
Tema adalah
materi pidato yang harus dipilih sebelum membuat naskah pidato. Contoh tema :
religius, lingkungan, masyarakat, sosial, pendidikan, dl
b. Menentukan Lama Pidato
Tentukan berapa
lama waktumu untuk berpidato nanti.
c. Susun Kerangka Pidato
Kerangka
diurutkan sedemikian rupa, antara lain:
1. Pembuka Salam
pembuka
berisi sapaan kepada yang hadir dalam acara tersebut dimulai dari yang paling
tinggi kedudukannya hingga yang paling rendah secara berurutan.
2. Pendahuluan Pendahuluan
berisi ucapan syukur pada Tuhan Yang
Maha Esa.
3. Isi Pokok
Isi pokok
berisi dari inti pidato tersebut.
4. Simpulan
Simpulan berisi
dari kesimpulan inti pidato tersebut
5. Harapan- Harapan
Harapan-harapan
berisi dampak positif yang diharapkan terjadi pada pendengar pidato setelah
mendengar pidato tersebut.
6. Penutup
Berisi ucapan
terima kasih, meminta maaf, dan salam penutup.[3]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ceramah merupakan pembicara
menyampaikan gagasannya kepada pihak lain dan tidak memerlukan reaksi sesaat
dalam bentuk bicara yang berupa tanggapan atau respon.
Khotbah
adalah pidato lisan yang dibuat oleh seorang nabi atau anggota ulama mengenai
hal-hal alkitabiah, teologis, agama atau moral, biasanya memegang perilaku
kepercayaan, hukum atau manusia dalam konteks sekarang atau masa lalu.
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan
yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak.
teknik
penyusunannya
cerama adalah Pendahuluan, Isi, Penutup.
Teknik
menyusun khutba Mengawali tulisan dengan muqaddimah, Mengawali tulisan dengan
kalimat-kalimat yang langsung menarik perhatian para pembaca.
khutbah yang kedua mengucapkan dengan hamdalah dan pujian kepadaNya dan doa
sampai selesai.
Teknik penyusunan pidato Menentukan Tema, Pembuka Salam,
Pendahuluan Pendahuluan, Isi Pokok, Simpulan, Harapan- Harapan, Penutup.
B.
Saran
Apabila dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekeliruan mohon
kritik dan saranya agar makalah ini bisa sempurna dan bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
http://darmi-ar.blogspot.co.id/2008/05/teknik-penulisan-naskah-khutbah.html
http://arminarekabekasi.blogspot.co.id/2013/10/rukun-tatacara-dan-contoh-ceramah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar